Senin, 15 Oktober 2012

Ditinjau dari aspek kehidupan manusia sendiri, pada suatu hari umat manusia akan menghadapi kehidupan yang san gat bobrok sekali dan manusia yang hidup pada masa itu adalah merupakan umat Nabi Muhammad saw.  yang sudah tidak becus lagi dalam menjalan amanat Tuhan yang pernah di sampai kan oleh Rasulullah. Misalkan mereka (manusia yang hidup pada masa itu) tak lagi mengindah kan ajaran-ajaran Islam. Sebagai contoh : mereka umpa manya tahu tentang perbuatan zina itu tidak di perboleh kan oleh agama Islam secara mutlak, tetapi mereka itu ti dak mengamalkan apa yang seharusnya dilakukan atau tetap saja mereka melakukan perbuatan tersebut. Kemu dian Allah swt. murka, bisa jadi pada masa itu ketika kemur kaan Allah kepada hambanya betul-betul terjadi, maka ti dak akan lepas dari kemungkinan hari kiamat akan sege ra terjadi juga.


Agama Islam hanya tinggal nama. Agama dibuat lahan ti  pu daya, sebab iman pemeluknya (muslim) hanya menem pel dilidah. Pagi mereka beriman, siang mereka munafik dan malamnya kafir. Dimana iman itu bisa beralih-alih su atu saat yang menguntungkan. Agama tidak dianggap se bagai peraduan ilahiyah, melainkan hanya pantas disebut Islam KTP, sementara sikap seseorang lebih baik orang-orang jahat. Mereka mengerti, tapi pengertiannya di letak kan di fungsikan dan prilaku membumbung menyebar ke jahatan.
Rasulullah saw bersabda :
“Kelak sesudah-Ku, benar-benar umat-Ku akan diselimuti oleh fitnah-fitnah yang seakan-akan seperti gelapnya ma lam. Di zaman itu, pagi hari seseorang dalam keadaan beri man, sore harinya menjadi kafir;dan banyak kaum yang menjual agamanya dengan harta duniawi dengan harga sedikit”.  (HR.  Imam Hakim,  malalui Ibnu Umar ra. )
Tidak hanya dunia yang diukur dengan uang, bahkan aga ma pun dihormati kalau ada uang. Banyak orang dihormati karena mereka kaya dan banyak pula tokoh-tokoh agama tanpa uang disingkirkan fatwanya. Mereka juga merasa rendah dan hina tanpa uang serta sulit bergerak kemana pun. Sementara banyak orang terhormat dan ucapannya di percaya kalau memiliki banyak uang.  
Sabda Rasulullah saw.  :
“Manakala zaman akhir telah tiba ; maka ukuran agama dan manusia adalah Dirham dan Dinar”. (HR. Imam At-Tha brani).
Ilmu Agama Lenyap
Ilmu agama dan ilmu dunia bisa disatukan sebagai realita     dari do’a sapu jagad. Tapi pada zaman itu, mereka sama sekali tidak mengenal ilmu agama dan sangat pandai se kali dalam perusahaan umum, sampai ada yang berniat menjungkalkan agama.
Anas ra. berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya termasuk tanda-tanda hari kiamat, 1) Ilmu (agama) dilenyapkan, 2) Kebodohan (tentang masalah ag ama) muncul, perbuatan zina menyebar, minuman keras banyak di minum, laki-laki banyak yang mati dan kaum te tap, sampai bagi 50 wanita hanya ada seorang laki-laki yang melindunginya”.  (HR. Imam Syaikhani)
Potret-potret sosial yang terdapat pada hadits tersebut su dah banyak (nampak) disekeliling kita. Ragamnya benca na dan bentuk-bentuk kenakalan tidak terbendung lagi. Ke jahatan terus melanda bak gelombang lautan menghan tam cadas-cadas merusak kanan-kiri, terlumat habis, tak tersisa, perzinaan maupun mabuk-mabukan dan perampo kan atau kejahatan serta kenakalan remaja. Bahkan anak kecil pun sudah pandai berzina. Dalam sensus America terbukti bahwa dalam setiap tahunnya ada 11. 000 anak wanita di bawah usia 15 tahun melahirkan anak haram.  Masya Allah!
Adapun masalah ilmu agama dilenyapkan ; disamping pa ra penerus sekarang tidak mau belajar agama secara se rius, juga para ulama besar nyawanya dicabut oleh Allah.  Ilmu agama yang pertama kali musnah adalah “Ilmu Faro id” (yang menjelaskan tentang warisan harta). Banyak pa ra ulama meninggal, lalu lenyaplah ilmu agama itu.